Kamis, 02 Februari 2012

MAKALAH MOLAHIDATIDOSA

MAKALAH KEHAMILAN PATOLOGI MOLA HIDATIDOSA Dosen : SRI RAHAYU S. ST YAYASAN KHALIFAH ALFITAMA AKADEMI KEBIDANAN ALIFA PRINGSEWU – LAMPUNG 2011/2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberiakan kesehatan dan limpahan rahmat kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah kehamilan patologi dengan tema MOLAHIDTIDOSA. Dalam kesempatan ini,penulis mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu serta memberi dukungan kepada penulis sehingga makalah MOLA HIDATIDOSA dapat terselesaikan. Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini penulis juga sangat menginginkan kepada semua pembaca untuk dapat memberikan masuakan dan kritikan demi kesempurnaan isi makalah ini. Pringsewu, Oktober 2011 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian 2.2 Tanda dan Gejala 2.3 Pemeriksaan penunjang 2.4 Komplikasi 2.5 Penatalaksanaan BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kehamilan adalah hal terindah,tetapi keindahan terkadang menjadi suatu hambatan misalnya dengan kehamilan yang tidak diinginkan yakni dengan adanya kehamilan anggur(molahidatidosa). Hamil anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur.Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan. 1.2 Tujuan 1. Mengerti apa itu mola hidatidosa 2. Mengerti akan gejala dan tanda mola hidatidosa BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian  Mola hidatidosa adalah slah asatu penyakit trofoblas gesrasional (PTG), yang meliputi berbagai penyakit yang berasal dari plasenta yaitu mola hidatidosa perdial yang komplit, koriokarsioma, mola invansif dan plasental site trophoblastic tumors. (dr. Dyah M & dr. Ova SPOG, 2008).  Mola hidatidosa adalah perubahan abnormal dari villi korionik menjadi sejumlah kista yang menyerupai anggur yang dipenuhi dengan cairan. Embrio mati dan mola tumbuh dengan cepat, memn memperbesar uterus dan menghasilkan sejumlah besar human chorionic gonadotropin (HCG). ( Hamilton PM, 1999 )  Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan patologi dimana korion mengalami berbagai hal berikut ini : • Degenerasi hidrofik dan kistik dari villi khorialis • Proliferasi troboblas Tidak ditemukan pembuluh darah janin. Bila mola hidatidosa tidak dijumpai bersamaan kehamilan biasa ( artinya ada janinnya ), disebut mola parsialis ( Achadiat, 2004 )  Hamil mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi poliferasi dari villi koriales disertai dengan degenerasi hidrofik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi yang normal. Tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh terisi jaringan seperti buah anggur. ( Saefuddin AB, dkk, 2006 ).  Mola hidatidosa adalah merupakan kehamilan yang dihubungkan dengan edema vesikular dan villi korialis plasenta dan biasanya tidak disertai fetus yang intag. Secara histologis terdapat proliferasi trofoblast dengan berbagai tingkatan hyperplasia dan displasia. Villi khorialis terisi cairan, membengkak, dan hanya terdapat sedikit pembuluh darah. Mola hidatidosa dibagi menjadi 2, yaitu : • Mola hidatidosa komplet ( tidak berisi jaringan fetus ) • Mola hidatidosa parsial( terdapat jaringan fetus ) ( dr. Dyah & dr. Ova,SpOG, 2008 ) 2.2 Tanda dan gejala a. Gejala mirip orang hamil  Tanda awal seperti kehamilan biasa, misalnya terlambat haid, keluahan mual, muntah dengan keluhan lebih hebat  Test kehamilan dengan hasil positif  Tanda – tanda lainnya adalah : • Tidak ada tanda – tanda gerakan janin • Uterus tampak lebih besar dari umur kehamilan, misalnya terlambat 2 bulan, uterus nampak seperti 4 bulan. • Keluar gelembung cairan seperti buah anggur bersamaan dengan perdarahan. b. Pada mola hidatidosa komplet terjadi tanda –tanda klasik yaitu :  Perdarahan pervagina, merupakan gejala klinik yang peling sering pada mola komplet. Jaringan mola terpisah dengan desidua, menyebabkan perdarahan yang dapat menimbulkan anemia, syok atau kematian. Uterus membesar atau dispensi oleh karena jumlah darah yang banyak dan cairan gelap biasa mengalir melalui vagina. ( gejala ini terdapat dalam 97 % kasus ).  Hyperemesi, penderita mengeluhkan mual dan muntah yang berat. Hal ini merupakan akibat dari peningkatan secara tajam hormon Βhcg  Hypertiroid, gejala meliputi takikardia, tremor kulit yang hangat, banyak keringan, tidak tahan panas.  Pada pemeriksaan fisik, pada kehamilan mola komplet didapatkan umur kehamilan yang tidak sesuai dengan uterus. Pembesaran uterus yang tidak konsisten ini disebabkan oleh pertumbuhan trofoblastik yang eksesif dan tertahannya darah dalam uterus.  Tidak ada gerakan janin melaikan keluarnya versikel – versikel seperti anggur yang diawali keluarnya sekret yang continue.  Ditemukan gejala preeklamsia dengan karakteristik gejalan tekanan darah tinggi dan edema dengan hiperefleksia.  Kista theca lutein, yaitu kista ovarium yang diameternya berukuran > 6 cm yang diikuti oleh pembesaran ovarium. c. Pada mola parsial, penderita biasanya mengeluhkan gejala seperti abortus inkomplet atau missed abortion, seperti adanya perdarahan pervaginam dan tidak adanya denyut jantung janin. 2.3 Pemeriksaan penunjang a. Pemeriksaan radiologis satau rontgen Tidak telihat gambaran tulang janin/ kerangka tulang ( pada kehamilan 3 – 4 bulan ). Yang terlihat justru gambaran mirip sarang lebah ( honeycomb ) atau gambran mirip badai salju ( snow storm ). b. .Pemeriksaan ultrasonografi ( USG ) Merupakan pemeriksaan standar untuk mengidentifikasi kehamilan mola. Ditemukan gambaran mirip badai salju ( snow storm ) yang mengidentifikasi villi khoriales yang hidrofik dan tidak adanya gambaran yang menunjukka denyut jantung janin. Bila ditegakkna diagnosis mola hidatidosa, maka pemeriksaan rontgen paru harus dilakukan untuk melihat penyebara ke paru – paru, karena paru – paru merupakan tempat metastasi pertama bagi PTG ( Penyakit Trofoblas Ganas ). c. Pemeriksaan Laboratorium  Kadar β HCG cenderung meningkatan dan bertambah kuat ( lebih tinggi dari kadar kehamilan normal ) terutama pada TM 1.  Hemoglobin, hematokrit, eritosit menurun. Anemia merupakan komplikasi yang sering terjadi disertai dengan kecenderungan terjadinya koagulopati, sehingga pemeriksaan darah lengkap dan test koagulasi dilakukan.  Pemeriksaan urine positif ( + ). 2.4 Komplikasi a. Perdarahan yang hebat dapat menyebabkan syok, bila tidak segera ditangani dapat berakibat fatal. b. Perdarahan yang berulang – ulang dapat menyebabkan anemia. c. Infeksi sekunder d. Perforasi karena tindakan dan keganasan. e. Dapat menjadi karsinoma. 2.5 Penatalaksanaan a. Memperbaiki keadaan umum misalnya: pemberian transfusi darah,memperbaiki syok atau anemiadan menghilangkan atau mengurangi penyakit preeklamsia. b. Pengeluaran jaringan mola(evakuasi) da 2 cara yaitu:  Kuretase, untuk wanita subur dan masih menginginkan anak, kuretase ulangan dapat dilakukan sekitar satu minggu setelah kuret pertama untuk memastikan bahawa rahim benar-benar sudah bersih.  Histerektomi ( pengangkatan rahim ), untuk wanita yang cukup umur atau usia lanjut dan sudah cukua anak atau tidak menginginkan tambahan anak serta ada faktor predisposisi untuk terjadinya keganasan.  Terapi profilaksin dengan sitostatika, pada kasus mola dengan resiko tinggi terjadi keganasan. Misalnya umur tua dan paritas tinggi dia menolak dengan dilakuakan histerektomi. c. Tanda kehamilan dengan kontrasepi d. Memberikan dukungan emosi pada penderita ( ibu ) dan keluarga. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Hamil anggur atau Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terjadi sebagai akibat kegagalan pembentukan “bakal janin”, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran (vili) mirip gerombolan buah anggur.Tumor jinak mirip anggur tersebut asalnya dari trofoblas, yakni sel bagian tepi ovum atau sel telur, yang telah dibuahi, yang nantinya melekat di dinding rahim dan menjadi plasenta (tembuni) serta membran yang memberi makan hasil pembuahan. Pengeluaran mola (evakuasi). Pada wanita subur dan masih menginginkan anak, dapat dilakukan kuret atau kuret hisap. Kuret ulangan dilakukan sekitar seminggu setelah kuret pertama, untuk memastikan bahwa rahim benar-benar sudah bersih. Sedangkan bagi wanita usia lanjut atau yang sudah tidak menginginkan tambahan anak, dilakukan pengangkatan rahim (histerektomi) DAFTAR PUSTAKA -Maryuni yulianingsih Anik,2009,Asuhan kegawatdaruratan Dalam kebidanan,Jakarta,Trans Info Media. -Sarwono prawihardjo,2002,Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,Jakarta,Yayasan Bina pustaka Sarwono prawihardjo. -www.http//molahidatidosa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar